Contact us

Jl Raya Padang Panjang, Bukit Tinggi KM 6

Facebook Facebook

Map Icon

  • Need assistance?
  • +62-752 498 400
  • contact@aieangekcottage.com

Rumah Budaya Fadli Zon Fasilitasi Kesenian

January 18, 2012

Rumah Budaya yang berhadapan dengan Rumah Puisi Taufiq Ismail Nagari Aia Angek Tanahdatar, Sumbar, siap memfasilitasi lembaga atau organisasi yang akan menggelar pertunjukan kebudayaan dan kesenian.

“Sehingga karya yang dimiliki generasi muda dan masyarakat lainnya dapat dikenal luas oleh warga di Sumatera Barat maupun Indonesia,” kata pimpinan Rumah Budaya, Fadli Zon Edin Hadzalic, di Padangpanjang, Rabu.

Dia menyebutkan, siap memfasilitasi berbagai organisasi dan lembaga yang akan menggelar sebuah pertunjukan kesenian dan kebudayaan demi berkembangnya Budaya Indonesia, khususnya Minangkabau.

“Kita berharap Rumah Budaya ini bisa menjadi kantong kebudayaan baru di Sumatera Barat dan fokus pada kegiatan-kegiatan kesenian serta budaya guna mengangkat potensi yang dimiliki generasi penerus,” katanya.

Dia menambahkan, Rumah Budaya siap mengorbitkan kebudayaan dan kesenian Minangkabau agar bisa lebih dikenal masyarakat luas, baik nasional maupun internasional.

Saat ini, dua mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang menggelar Pameran Karya Seni bekerjasama dengan Rumah Budaya Fadli Zon, 17 – 20 januari 2012, dengan tema “Deformasi Bereguh dalam Kriya Kayu”.

Mereka adalah Ichsan dan Dolly Alvian, mahasiswa Jurusan Seni Kriya ISI Padangpanjang semester akhir.

Menurut Ichsan, pameran yang mereka gelar selain sebagai tugas akhir juga untuk memperkenalkan kepada penikmat seni sebuah pemikiran baru tentang konsep karya seni tradisi yang akhir-akhir ini kurang mendapat perhatian dari masyarakat.

“Kami mengangkat nilai-nilai historis dalam karya seni yang kami buat, seperti ’Bereguh’ yang merupakan instrumen atau alat musik tiup tradisional yang terbuat dari tanduk kerbau. Bereguh merupakan instrumen musik tradisional asli suku Aceh,” tuturnya.

Pada masa silam, kata dia, instrumen ini umumnya digunakan sebagai perlengkapan yang digunakan dalam berburu. Dalam pameran Kriya itu, Ichsan dan Dolly memodifikasi hasil imajinasinya, dan konsep Bereguh lainnya. “Ada sekitar 14 bereguh yang kami pamerkan, semuanya terbuat dari kayu,” kata Ichsan.

Lokasi Rumah Budaya Fadli Zon cukup startegis, yakni berada di kawasan ruas jalan utama menghubungkan Kota Padang – Bukittinggi.

Dalam Rumah Budaya tersimpan sejumlah koleksi benda-benda kuno bernilai tinggi, khususnya yang terkait dengan benda kebudayaan Minangkabau tempo dulu.

Di antara koleksi itu, adalah keris Luk Sembilan asal Pagaruyuang yang dibuat pada abad 18, seterika pakaian dari bara, songket lama, seribu koleksi buku bertema Minang, dan sejumlah lukisan kuno dan fosil kerbau berusia dua juta tahun.

Share this:

  • Facebook
  • Twitter